Minggu, 16 Februari 2014

Killers キラーズ : Provocative Thriller Experience


Dari sekian banyak sub-genre film horror di Indonesia, tipe slasher/ gore termasuk jarang yang dibuat. Selain mungkin dikarenakan faktor komersialitas yang rendah, karena jarang ada penonton yang menikmati kesadisan filmnya, film-film gore juga seringkali susah fit-in bersama budaya lokal kita. Bisa dikatakan punya segmentasi terbatas. Tapi hal tersebut tidak menyurutkan kreatifitas sineas-sineas kita seperti Mo Brothers yang selalu setia pada tipe film seperti ini.


Keistimewaan Killers punya plot yang tergolong rumit dibandingkan dengan slasher khas Amerika yang brainless dan cenderung menjadi tontonan remaja. Terdiri dari dua subplot yang berjalan beriringan, hingga akhirnya menyatu menjadi sebuah ending pamungkas yang cukup luar biasa. Kalau boleh dibandingkan, Killers punya kemiripan dengan The Godfather part 2, sama-sama memiliki 2 subplot dengan menonjolkan perbedaan karakteristik masing-masing tokohnya di 2 subplot tersebut. Bedanya, Killers melakukannya pada timeline yang sama. Memadukan 2 pembunuh, profesional dan amatir yang diperankan dengan sangat menjiwai oleh Kazuki Kitamura dan Oka Antara.

Sebagai seorang pembunuh amatir, Oka Antara benar-benar bisa melakukan sesuatu yang di luar dugaan. Detail-detail kecerobohannya dalam melakukan adegan pembunuhan benar-benar terasa. Aktingnya di beberapa poin mungkin agak terlalu emosional, apalagi ditambah dengan liur dan ingus yang semakin menumbuhkan ruh emosi pada aktingnya. Mengingatkan saya pada Fahri Albar di segmen Safe Heaven V/H/S/2 tempo hari. Sepertinya Timo Cahyanto ingin mengulang kesuksesan akting pada Oka Antara dengan resep a la Fahri Albar. Apalagi dengan kehadiran Epi Kusnandar, aktor langganan Timo yang punya peran yang selalu nyeleneh (baca: disorientasi seks), semakin menunjukkan entah ini signature atau stagnansi eksplorasi idenya hanya disekitar itu-itu saja. Tapi yang jelas Timo seakan-akan sudah mempatenkan dirinya sebagai spesialis darah dengan tema ekstrim yang nyeleneh sebagaimana yang ada pada V/H/S/2 atau The ABC's of Death

Boleh saja Killers punya segmentasi yang terbatas, namun bagi saya ini merupakan thriller experience yang jarang ada, mengesankan sekaligus memuaskan. Memadukan akting yang emosional, plot yang lumayan serius dan provokatif, ditambah dengan bumbu kekerasan yang bisa membuat kita memicingkan mata. Pengkarakterannya luar biasa keren, apalagi dengan adanya dua subplot yang semakin membagi ruang akting masing-masing tokoh sentralnya. Two thumbs up!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar