Senin, 05 Maret 2012

La Vita e Bela aka. Life is Beautiful (1997)

This is a simple story...
but not an easy one to tell.
Director: Roberto Benigni
Writers: Vincenzo Cerami (story), Roberto Benigni (story)
Stars: Roberto Benigni, Nicoletta Braschi and Giorgio Cantarini

Runtime: 116 min  
Genre: Comedy | Drama | Romance  
Release Date: 23 October 1998 (USA)

Film ini berkisah tentang seorang ayah bernama Guido Orefice yang diperankan dengan sangat apik oleh Roberto Benigni, yang juga sutradara film ini. Berkisah tentang Guido yang baru tiba di Arezzo, Italia, tinggal bersama pamannya Eliseo dan berusaha untuk membangun kehidupan barunya. Kisah berlanjut saat Guido bertemu seorang guru sekolah yang cantik bernama Dora yang jadi love interest-nya, diperankan oleh Nicoletta Braschi, dan berbagai usaha Guido untuk mendapatkan cinta Dora. Dan akhirnya Guido berhasil mendapatkan cintanya, menikahinya dan dikaruniai seorang putra Joshua.



Guido: I forgot to tell you.
Dora: Go ahead.
Guido: You can't imagine how much I feel like making love to you. But I'll never tell anyone, especially not you. They'd have to torture me to make me say it.
Dora: Say what?
Guido: That I want to make love to you - not just once, but over and over again! But I'll never tell you that. I'd have to be crazy to tell you. I'd even make love to you now... right here for the rest of my life.

5 tahun berselang, kehidupan keluarga bahagia mereka berubah ketika Nazi mulai berkuasa di Italia dan Guido dan paman Eliseo ditangkap oleh prajurit karena merupakan keturunan Yahudi. Joshua pun ditangkap karena merupakan anak Guido. Sebagai seorang ibu Dora dengan sukarela ikut mereka walaupun bukan sebagai target penangkapan karena bukan keturunan Yahudi. Drama komedi tentang keluarga bahagia pun berubah menjadi tragedi kisah keluarga yang terpisahkan, mereka semua kemudian diangkut dan dibawa ke kamp konsentrasi Nazi. Di kamp, pria dan wanita dipisahkan sehingga membuat keluarga Guido menjadi tecerai berai. Eksekusi matipun akhirnya menimpa paman Eliseo. Sebagai seorang ayah Guido selalu menghibur dan membesarkan hati anaknya, apapun yang terjadi di luar sana. Hal ini lah yang menjadikan Life is Beautiful menjadi sebuah tontonan yang menarik. Pelajaran tentang bagaimana kita harus menyikapi hidup, sesulit dan separah apa pun permasalahan kita bahkan kematian sudah di depan mata, kita harus tetap menyikapinya dengan tabah, lapang dada dan optimis. Hal ini nampak ketika Guido membuat suasana penjara yang mencekam menjadi arena permainan yang menyenangkan bagi anaknya.

Joshua Orefice: When can I see Mama? 
Guido: When the game's over.

Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa "hidup tak semudah cocote Mario Teguh", memang benar adanya. Pengalaman nyata adalah sebuah pelajaran paling berharga yang bisa membuat manusia untuk belajar bagaimana untuk menyikapinya. Literatur dan tontonan inspiratif tak cukup untuk me-level up pengalaman kita. Kalau pun ada, itu pun hanya semu belaka tanpa ada aplikasinya. Mengatasi masalah memang tak semudah seperti Guido dengan bersifat konyol dan berbagi kebahagiaan. Justru sifat optimisnya lah yang menginspirasi saya untuk tetap semangat dalam menghadapi setiap masalah. Hidup memang tak seindah judul film ini, tapi kita lah yang harus bisa membuatnya menjadi indah.

Terlepas dari kontroversi (propaganda) sejarah mengenai hubungan Nazi dan Yahudi, film ini berhasil memenangkan berbagai penghargaan dan nominasi di berbagai ajang penghargaan film di seluruh dunia. Di ajang Academy Award, film ini memenangkan 3 kategori, yaitu Best Actor, Best Foreign Language Film, dan Best Original Score, dan dinominasikan untuk 4 kategori lainnya, termasuk Best Director. Dan yang paling penting adalah film ini merupakan salah satu film terbaik sepanjang masa (according to me). Seperti premis yang saya tulis di awal yang juga merupakan bagian script dari film ini, Life is Beautiful adalah sebuah drama dengan tema yang cukup kompleks untuk diceritakan namun berhasil disajikan secara sederhana dan mudah diterima sebagai film yang menghibur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar