Jumat, 06 Januari 2012

Darkest Hour (2011)

International Poster

Director: Chris Gorak
Writers: Jon Spaihts (screenplay), Leslie Bohem (story)
Casts: Emile Hirsch, Olivia Thirlby and Max Minghella

Runtime: 89 min
Genre: Action | Horror | Sci-Fi
Release Date: 25 December 2011 (USA)


Saat menyaksikan film ini, banyak harapan besar yang dihadirkan melalui trailernya yang cukup memikat. Ditambah lagi dengan dimunculkannya nama Timur Bekmambetov sebagai produser seakan-akan memberikan jaminan akan kehebatan film ini. Timur adalah orang Rusia yang telah berhasil membuat film-film yang keren yang menghibur Saya, sebut saja Wanted yang dibintangi Angelina Jolie, dan juga dwilogi film Rusianya Daywatch dan Nightwatch. Disini tumben-tumbennya juga ada film Hollywood pop yang bersetting di Moskow, Russia, tentu saja menjadi hal yang gak biasa dan bikin penasaran (entah karena ada pengaruh dari Produsernya yang orang Russia, atau memang cerita yang dibuat menarik sedemikian rupa).

Film diawali sebuah adegan yang kurang berkelas dan murahan untuk sebuah film Hollywood berbujet lebih ini, yakni adegan pesawat yang terlihat sangat palsu CGI-nya. Dialog-dialognya yang dibikin seolah-olah cerdas, malah bikin pusing dan boring aja.  Dibuka dengan adegan yang kurang sreg, seakan-akan sudah memberikan apetizer buat Saya untuk tidak melanjutkan menonton film ini. Tapi mau gimana lagi, Saya udah bayar buat nonton film ini. Selanjutnya ada drama yang cukup memancing emosi kita, saat karakter Ben yang diperankan oleh Max Minghella dicuri idenya oleh seorang pebisnis oportunis, Skyler saat presentasi sebuah produk web. That's it... cuma sampai disini saja bagian bagus film ini.
Dimulai dengan sebuah kejadian aurora aneh yang muncul di Moskow, dan cahaya warna kuning yang bertaburan (lagi-lagi dengan CGI yang murahan). Tiba-tiba cahaya-cahaya tersebut redup dan hilang, kemudian terjadilah kekacauan yang disebabkan oleh invicible creatures yang memusnahkan penghuni bumi (manusia dan hewan). Selanjutnya kisah berkutat pada 5 orang pemuda,  Sean (Emile Hirsch), Ben (Max Minghella), Natalie (Olivia Thrilby), Anne (Rachael Taylor), dan Skyler (Joel Kinnaman) yang berusaha untuk menyelamatkan diri dari makhluk-makhluk tak tampak tersebut.

Kisah survival yang ditawarkan oleh Chriss Gorak terasa sangat dangkal, biasa, dan terkesan gak logis untuk apa pun alasannya. Okelah ini memang film fiksi yang gak mungkin logis, maksud logis disini adalah keterkaitan antara kejadian yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, perjalanan mereka dimulai dengan motivasi menemukan Kedubes Amerika Serikat (Haloooo... bukannya settingnya udah dibuat sepi mamring gak ada orang sama sekali, ngapain juga capek-capek ke kedubes yang dah dapat dipastikan juga kosong melompong). Tapi di kedubes mereka diceritakan menemukan sebuah radio komunikasi yang menunjukkan ada sebuah kapal selam yang selamat dari pembantaian makhluk aneh tersebut. Sebuah kebetulan yang gak logis? But the story must go on, bisa ditebak selanjutnya mereka melakukan perjalanan menuju letak kapal selam tersebut.

Film ini gak jauh beda dengan film-film horror thriller lainnya, dan bisa ditebak pasti ada korban meninggal dalam kelompok pemuda tersebut, dan juga siapa yang selamat di akhir film. Dengan prolog yang cukup lumayan mencekam walaupun dibalut visualisasi dengan CGI yang buruk, eksekusi film ini tak lebih hanya mengingatkan kita pada film horror trailer remaja semisal Scream atau Final Destination. Tema disaster movie yang diusung hanya ditampilkan sebagai hiasan cerita. Tokoh-tokohnya juga tidak meninggal kesan dan mudah dilupakan. Konflik drama yang dibangun juga terasa standar dan biasa-biasa saja. Satu-satunya kelebihan adalah keindahan kota Moskow yang disyut dengan keheningan yang mencekam, namun untuk suasana yang full black out tanpa listrik gambar yang ditunujukkan juga terlalu terang.

Overall: cerita dangkal dan visualisasi yang buruk. Dengan tema serupa, tak lebih bagus dari Battle: Los Angeles, tapi jauh lebih bagus dari Skyline.


Gelombang Elektromagnetik
Dalam film dikisahkan bahwa makhluk-makhluk tak terlihat tersebut berupa gelombang elektromagnetik yang hanya bisa melihat gelombang elektromagnetik juga. Banayak logika yang diberikan oleh film ini semisal  gelombang tidak bisa melalui Kaca atau masuk kedalam Faraday Cage. Saat ini hampir semua orang memiliki handphone. Dia begitu kecil yang bisa dengan nyaman diletakkan di dalam saku, namun dianggap memiliki fungsi yang sangat besar terutama untuk berkomunikasi. Saat ini ponsel tidak hanya digunakan untuk menelpon saja tetapi juga untuk fungsi lain seperti mengirim dan menerima pesan singkat (sms), mendengarkan musik, atau mengambil foto. Bagaimana perangkat ponsel dapat terhubung dengan perangkat ponsel yang lain padahal mereka saling berjauhan?

Konsep yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang elektromagnetik. Dan, konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas tidak hanya berkaitan dengan TV atau ponsel saja, melainkan banyak aplikasi lain yang bisa sering kita temukan sehari-hari di sekitar kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave, radio, radar, atau sinar-x. Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya bahwa ada dua hukum dasar yang menghubungkan gejala kelistrikan dan kemagnetan.

Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere. Michael Faraday, penemu induksi elektromagnetik Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.
Michael Faraday
Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.

James Clerk Maxwell peletak dasar teori gelombang elektromagnetik. Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama Hukum Ampere-Maxwell.

Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.

Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan, sebagaimana telah dibahas di atas. Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik. Teori Maxwell tentang listrik dan magnet meramalkan adanya gelombang elektromgnetik
Ramalan Maxwell tentang gelombang elektromagnetik ternyata benar-benar terbukti. Adalah Heinrich Hertz yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik melalui eksperimennya. Eksperimen Hertz sendiri berupa pembangkitan gelombang elektromagnetik dari sebuah dipol listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan muatan yang berbeda, positif dan negatif yang berdekatan) sebagai pemancar dan dipol listrik lain sebagai penerima.

Melalui eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan gelombang elektromagnetik dan terdeteksi oleh bagian penerimanya. Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik yang awalnya hanya berupa rumusan teoritis dari Maxwell, benar-benar ada sekaligus mengukuhkan teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik.

Faraday Cage
Film ini selalu mengaitkan logika-logika ilmu pengetahuan, salah satunya adalah Faraday Cage (Sangkar Faraday). Sangkar Faraday adalah salah satu fenomena kelistrikan yang unik dimana bila ada sebuah ruangan yang dilingkupi konduktor maka walaupun ada diluar ada arus listrik maupun gelombang elektromagnet tetapi medan listrik diruangan tersebut tetap nol.
Efek ini ditemukan oleh Michael Faraday (22 September 1791-25 Agustus 1867), seorang ilmuwan fisika dan kimia berkebangsaan Inggris.

Faraday menyatakan bahwa :
“Muatan yang ada pada sangkar konduktor hanya terkumpul pada bagian luar konduktor saja tidak berpengaruh terhadap bagian dalam”.

Untuk membuktikan hal ini ia membuat sebuah sangkar yang dilapisi dengan logam tipis dan meletakkan didekatnya sebuah muatan tegangan tinggi yang berasal dari generator elektrostatis. Dia menggunakan sebuah elektroskop untuk membuktikan bahwa tidak ada muatan di dalam sangkar.

Efek sangkar Faraday adalah suatu fenomena kelistrikan yang disebabkan oleh adanya interaksi partikel subatomik yang bermuatan (seperti : proton, elektron). Ketika ada medan listrik yang mengenai sangkar konduktor maka akan ada gaya yang menyebabkan partikel bermuatan mengalami perpindahan tempat, gerakan perpindahan tempat partikel bermuatan akan menghasilkan medan listrik yang berlawanan dengan medan listrik yang mengenainya sehingga tidak ada medan listrik yang masuk kedalam sangkar konduktor tersebut.

Sangkar Faraday dan applikasinya untuk noise
Pada rangkaian elektronik terutama pada bagian penguat keberadaan noise sangat tidak diinginkan, oleh karena itu maka perlu dirancang sebuah rangkaian yang memiliki noise yang rendah. Untuk merancang sebuah peralatan dengan noise rendah maka perlu diketahui asal usul dan penyebab terjadinya noise. Salah satu penyebab terjadinya noise adalah adanya gelombang elektromagnet liar yang masuk kedalam rangkaian dan mengenai bagian rangkaian/komponen yang peka terhadap gelombang elektromagnet sehingga terjadi berinterferensi dengan pulsa sistem lalu menimbulkan pulsa yang acak, dan liar tak terkendali. Maka perlu dibuat sebuah pelindung untuk menahan gelombang elektromagnetik masuk kedalam sistem terutama pada bagian/komponen yang peka terhadap gelombang elektromagnet, dan sangkar Faraday adalah sebuah sistem yang cukup dapat diandalkan untuk melindungi sistem dari elektromagnetik luar.

Penggunaan sangkar Faraday untuk meredam noise dapat dilakukan dengan membungkus/melingkupi seluruh rangkaian dengan sebuah sangkar Faraday, cara ini lebih murah dan lebih mudah karena hanya diperlukan sebuah sangkar Faraday, tetapi cara ini hanya dapat melindungi rangkaian dari gelombang elektromagnetik luar dan tidak dapat melindungi bagian/komponen yang peka dari gelombang elektromagnet yang ditimbulkan oleh komponen-komponen lain yang ada di dalam rangkaian.
Cara lainnya adalah dengan membungkus komponen atau bagian rangkaian yang peka terhadap gelombang elektromagnetik dengan sangkar Faraday untuk melindungi komponen tersebut dari gelombang elektromagnetik baik yang berasal dari luar rangkaian atau pun yang berasal dari komponen atau bagian lain dari rangkaian tersebut. Namun bila diperlukan dapat juga dipakai kedua cara penggunaan sangkar Faraday tersebut secara bersamaan.

Penggunaan sangkar Faraday pada rangkaian elektronika telah banyak membantu untuk mengurangi adanya noise, akan tetapi kita tidak mungkin untuk membuat sebuah rangkaian elektronik yang terbebas dari noise sama sekali. Hal ini disebabkan karena noise tidak hanya dari gelombang elektromagnet saja, namun bisa juga dari arus listrik pada rangkaian itu sendiri. Selain itu, pada kenyataannya sangkar Faraday bukanlah sebuah perisai sempurna terhadap gelombang elektromagnet, sangkar Faraday juga mempunyai keterbatasan dalam menahan gelombang elektromagnet. Faktor-faktor yang membatasi kemampuan perisai sangkar Faraday, antara lain :

Karena adanya hambatan listrik pada konduktor, maka tidak medan listrik yang dihasilkan untuk melawan tidak sama dengan medan listrik yang datang, sehingga tidak semua medan yang datang dapat ditahan.
Kebanyakan konduktor menunjukkan gejala ferromagnetik pada frekuensi rendah sehingga tidak semua medan listrik yang datang dapat ditahan.
Adanya hole pada konduktor yang menghalangi arus listrik yang melewatinya sehingga medan listrik yang dihasilkan tidak sepenuhnya berlawanan dengan medan listrik yang datang, hal ini akan mengurangi kemampuan perisai.

Dari uraian diatas maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa :
Walaupun sangkar Faraday memiliki beberapa keterbatasan namun, sangkar Faraday masih merupakan cara yang efektif untuk meredam noise pada pada rangkaian elektronik, karena sebagian besar noise yang timbul pada rangkaian elektronik berasal dari gelombang elektromagnet liar.

sumber: blogtechi, aktifisika.wordpress,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar